SEJARAH PERKEMBANGAN SENI TEATER DI INDONESIA
Seni Teater (Sejarah,Pengertian dan Bentuk))
SENI TEATER
(SEJARAH,PENGERTIAN DAN BENTUK)
Sejarah Teater
Kata tater atau drama berasal dari bahasa Yunani ”theatrom”
yang berarti seeing Place (Inggris). Tontonan drama memang
menonjolkan percakapan (dialog) dan gerak-gerik para pemain (aktif)
di panggung. Percakapan dan gerak-gerik itu memperagakan cerita
yang tertulis dalam naskah. Dengan demikian, penonton dapat
langsung mengikuti dan menikmati cerita tanpa harus
membayangkan.
Teater sebagai tontotan sudah ada sejak zaman dahulu. Bukti
tertulis pengungkapan bahwa teater sudah ada sejak abad kelima
SM. Hal ini didasarkan temuan naskah teater kuno di Yunani.
Penulisnya Aeschylus yang hidup antara tahun 525-456 SM. Isi
lakonnya berupa persembahan untuk memohon kepada dewa-dewa.
tertulis pengungkapan bahwa teater sudah ada sejak abad kelima
SM. Hal ini didasarkan temuan naskah teater kuno di Yunani.
Penulisnya Aeschylus yang hidup antara tahun 525-456 SM. Isi
lakonnya berupa persembahan untuk memohon kepada dewa-dewa.
Lahirnya adalah bermula dari upacara keagamaan yang
dilakukan para pemuka agama, lambat laun upacara keagamaan ini
berkembang, bukan hanya berupa nyanyian, puji-pujian, melainkan juga
doa dan cerita yang diucapkan dengan lantang, selanjutnya
upacara keagamaan lebih menonjolkan penceritaan.
dilakukan para pemuka agama, lambat laun upacara keagamaan ini
berkembang, bukan hanya berupa nyanyian, puji-pujian, melainkan juga
doa dan cerita yang diucapkan dengan lantang, selanjutnya
upacara keagamaan lebih menonjolkan penceritaan.
Sebenarnya istilah teater merujuk pada gedung
pertunjukan, sedangkan istilah drama merujuk pada
pertunjukannya, namun kini kecenderungan orang untuk menyebut
pertunjukan drama dengan istilah teater.
pertunjukan, sedangkan istilah drama merujuk pada
pertunjukannya, namun kini kecenderungan orang untuk menyebut
pertunjukan drama dengan istilah teater.
1. Mengapresiasikan Karya Seni Teater
Kegiatan berteater dalam kehidupan masyarakat dan
budaya Indonesia bukan merupakan sesuatu yang asing bahkan
sudah menjadi bagian yang tidak terpisahkan, kegiatan teater
dapat kita lihat dalam peristiwa-peristiwa Ritual keagamaan,
tingkat-tingkat hidup, siklus hidup (kelahiran, pertumbuhan
dan kematian) juga hiburan. Setiap daerah mempunyai keunikan
dan kekhasan dalam tata cara penyampaiannya. Untuk dapat mengapresiasi
dengan baik mengenai seni teater terutama teater yang ada di
Indonesia sebelumnya kita harus memahami apa seni teater itu ?
bagaimana ciri khas teater yang berkembang di wilayah negara kita.
Kegiatan berteater dalam kehidupan masyarakat dan
budaya Indonesia bukan merupakan sesuatu yang asing bahkan
sudah menjadi bagian yang tidak terpisahkan, kegiatan teater
dapat kita lihat dalam peristiwa-peristiwa Ritual keagamaan,
tingkat-tingkat hidup, siklus hidup (kelahiran, pertumbuhan
dan kematian) juga hiburan. Setiap daerah mempunyai keunikan
dan kekhasan dalam tata cara penyampaiannya. Untuk dapat mengapresiasi
dengan baik mengenai seni teater terutama teater yang ada di
Indonesia sebelumnya kita harus memahami apa seni teater itu ?
bagaimana ciri khas teater yang berkembang di wilayah negara kita.
2. Pengertian Teater
arti luas teater adalah segala tontonon yang dipertunjukan didepan
orang banyak, misalnya wayang golek, lenong, akrobat, debus, sulap,
reog, band dan sebagainya.
orang banyak, misalnya wayang golek, lenong, akrobat, debus, sulap,
reog, band dan sebagainya.
arti sempit adalah kisah hidup dan kehidupan manusia yang
diceritakan diatas pentas, disaksikan oleh orang banyak, dengan
media : percakapan,gerak dan laku dengan atau tanpa dekor,
didasarkan pada naskah tertulis denga diiringi musik, nyanyian dan
tarian.
diceritakan diatas pentas, disaksikan oleh orang banyak, dengan
media : percakapan,gerak dan laku dengan atau tanpa dekor,
didasarkan pada naskah tertulis denga diiringi musik, nyanyian dan
tarian.
Teater adalah salah satu bentuk kegiatan manusia yang
secara sadar menggunakan tubuhnya sebagai unsur utama untuk
menyatakan dirinya yang diwujudkan dalam suatu karya (seni
pertunjukan) yang ditunjang dengan unsur gerak, suara, bunyi
dan rupa yang dijalin dalam cerita pergulatan tentang kehidupan
manusia.
secara sadar menggunakan tubuhnya sebagai unsur utama untuk
menyatakan dirinya yang diwujudkan dalam suatu karya (seni
pertunjukan) yang ditunjang dengan unsur gerak, suara, bunyi
dan rupa yang dijalin dalam cerita pergulatan tentang kehidupan
manusia.
Unsur-unsur teater menurut urutannya :
• Tubuh manusia sebagai unsur utama (Pemeran/ pelaku/ pemain/actor)
• Gerak sebagai unsur penunjang (gerak tubuh,gerak suara,gerak
bunyi
dan gerak rupa)
• Suara sebagai unsur penunjang (kata, dialog, ucapan pemeran)
• Bunyi sebagai efek Penunjang (bunyi benda, efek dan musik)
• Rupa sebagai unsur penunjang (cahaya, dekorasi, rias dan kostum)
• Lakon sebagai unsur penjalin (cerita, non cerita, fiksi dan narasi)
• Tubuh manusia sebagai unsur utama (Pemeran/ pelaku/ pemain/actor)
• Gerak sebagai unsur penunjang (gerak tubuh,gerak suara,gerak
bunyi
dan gerak rupa)
• Suara sebagai unsur penunjang (kata, dialog, ucapan pemeran)
• Bunyi sebagai efek Penunjang (bunyi benda, efek dan musik)
• Rupa sebagai unsur penunjang (cahaya, dekorasi, rias dan kostum)
• Lakon sebagai unsur penjalin (cerita, non cerita, fiksi dan narasi)
Teater sebagai hasil karya (seni) merupakan satu kesatuan yang
utuh antara manusia sebagai unsur utamanya dengan unsur -unsur
penunjang dan penjalinnya. Dan dapat dikatakan bahwa teater merupakan
perpaduan segala macam pernyataan seni.
3. Bentuk Teater Indonesia berdasarkan pendukungnya :
a. Teater rakyat yaitu teater yang didukung oleh masyarakat kalangan
pedesaan , bentuk teater ini punya karakter bebas tidak terikat oleh
kaidah-kaidah pertunjukan yang kaku, sifat nya spontan,improvisasi.
Contoh : lenong, ludruk, ketoprak dll.
pedesaan , bentuk teater ini punya karakter bebas tidak terikat oleh
kaidah-kaidah pertunjukan yang kaku, sifat nya spontan,improvisasi.
Contoh : lenong, ludruk, ketoprak dll.
b. Teater Keraton yaitu Teater yang lahir dan berkembang
dilingkungan keraton dan kaum bangsawan. Pertunjukan dilaksanakan
hanya untuk lingkungan terbatas dengan tingkat artistik
sangat tinggi,cerita berkisar pada kehidupan kaum bangsawan yang
dekat dengan dewadewa . Contoh : teater Wayang
dilingkungan keraton dan kaum bangsawan. Pertunjukan dilaksanakan
hanya untuk lingkungan terbatas dengan tingkat artistik
sangat tinggi,cerita berkisar pada kehidupan kaum bangsawan yang
dekat dengan dewadewa . Contoh : teater Wayang
c. Teater Urban atau kota-kota. Teater ini Masih membawa
idiom bentuk rakyat dan keraton . teater jenis ini lahir dari
kebutuhan yang timbul dengan tumbuhnya kelompok-kelompok
baru dalam masyarakat dan sebagai produk dari kebutuhan
baru , sebagai fenomena modern dalam seni pertunjukan di Indonesia.
idiom bentuk rakyat dan keraton . teater jenis ini lahir dari
kebutuhan yang timbul dengan tumbuhnya kelompok-kelompok
baru dalam masyarakat dan sebagai produk dari kebutuhan
baru , sebagai fenomena modern dalam seni pertunjukan di Indonesia.
d. Teater kontemporer,yaitu teater yang menampilkan peranan manusia
bukan sebagai tipe melainkan sebagai individu . dalam dirinya
terkandung potensi yang besar untuk tumbuh dengan kreatifitas yang
tanpa batas. Pendukung teater ini masih sedikit yaitu orang-orang
yang menggeluti teater secara serius mengabdikan hidupnya pada
teater dengan melakukan pencarian, eksperimen berbagai bentuk
teater untuk mewujudkan teater Indonesia masa kini.
bukan sebagai tipe melainkan sebagai individu . dalam dirinya
terkandung potensi yang besar untuk tumbuh dengan kreatifitas yang
tanpa batas. Pendukung teater ini masih sedikit yaitu orang-orang
yang menggeluti teater secara serius mengabdikan hidupnya pada
teater dengan melakukan pencarian, eksperimen berbagai bentuk
teater untuk mewujudkan teater Indonesia masa kini.
Sebagian besar daerah di Indonesia mempunyai kegiatan berteater
yang tumbuh dan berkembang secara turun menurun. Kegiatan ini
masih bertahan sesuai dengan kebutuhan masyarakat yang erat
hubungannya dengan budaya agraris (bertani) yang tidak lepas dari
unsur-unsur ritual kesuburan, siklus kehidupan maupun hiburan.
Misalnya : untuk memulai menanam padi harus diadakan upacara khusus
untuk meminta bantuan leluhur agar padi yang ditanam subur, berkah dan
terjaga dari berbagai gangguan. Juga ketika panen, sebagai
ucapan terima kasih maka dilaksanakan upacara panen. Juga
peringatan tingkat-tingkat hidup seseorang (kelahiran, khitanan,
naik pangkat/ status dan kematian dll) selalu ditandai dengan
peristiwa-peristiwa teater dengan penampilan berupa tarian,nyanyian
maupun cerita, dengan acara, tata cara yang unik dan menarik.
yang tumbuh dan berkembang secara turun menurun. Kegiatan ini
masih bertahan sesuai dengan kebutuhan masyarakat yang erat
hubungannya dengan budaya agraris (bertani) yang tidak lepas dari
unsur-unsur ritual kesuburan, siklus kehidupan maupun hiburan.
Misalnya : untuk memulai menanam padi harus diadakan upacara khusus
untuk meminta bantuan leluhur agar padi yang ditanam subur, berkah dan
terjaga dari berbagai gangguan. Juga ketika panen, sebagai
ucapan terima kasih maka dilaksanakan upacara panen. Juga
peringatan tingkat-tingkat hidup seseorang (kelahiran, khitanan,
naik pangkat/ status dan kematian dll) selalu ditandai dengan
peristiwa-peristiwa teater dengan penampilan berupa tarian,nyanyian
maupun cerita, dengan acara, tata cara yang unik dan menarik.
Teater rakyat adalah teater yang hidup dan berkembang
dikalangan masyarat untuk memenuhi kebutuhan ritual dan hiburan
rakyat.
dikalangan masyarat untuk memenuhi kebutuhan ritual dan hiburan
rakyat.
Sumber : Sri Hermawati Arini,dkk (Seni Budaya Jilid 2, BSE)